Puasa Ramadhan adalah salah satu aktivitas keagamaan yang paling ditunggu bagi umat Islam di seluruh dunia. Namun, dengan waktu makan yang terbatas dan menahan diri untuk tidak makan dan minum, apakah kita masih dapat memenuhi kebutuhan gizi dengan baik?
Puasa Ramadhan dan Manfaatnya
Ramadhan adalah bulan Islam ke-9 di mana umat Islam melakukan "Sawm" atau puasa sebagai salah satu dari lima Rukun Islam. Sepanjang bulan, umat Islam menahan diri dari mengonsumsi makanan dan minuman, dan merokok dari fajar sampai matahari terbenam. Biasanya, umat Islam makan 2 kali dalam satu hari: Sahur yang dilakukan sebelum fajar, dan berbuka puasa atau Iftar, untuk mengakhiri puasa setelah matahari terbenam.
Selain berbagai manfaat spiritual, puasa Ramadhan juga memiliki manfaat ilmiah yang tentunya akan membuat siapapun yang melakukannya, bergerak menuju gaya hidup yang lebih sehat!
Berikut adalah beberapa manfaat puasa selama Ramadhan secara ilmiah:
Detoksifikasi (selama sebulan!)
Saat kita berpuasa, tubuh kita secara alami melakukan detoksifikasi, yaitu proses membersihkan racun berbahaya yang dapat ditemukan dalam timbunan lemak. Namun, penting untuk dicatat bahwa kita harus memperhatikan asupan kalori kita dan tidak makan berlebihan saat Iftar agar proses detoks terjadi secara optimal. Menghindari konsumsi nikotin dari hal-hal seperti merokok secara otomatis juga berkontribusi pada proses detoksifikasi.
Regulasi kolesterol "jahat"
Puasa juga dapat memengaruhi profil lipid/lemak seseorang. Dengan menahan diri untuk tidak mengonsumsi makanan, maka asupan makanan, termasuk asupan lemak, dapat berubah drastis. Hal tersebut dapat mengarah pada penurunan kolesterol darah yang membantu mencegah penyakit seperti stroke dan serangan jantung.
Meningkatkan suasana hati dan kejernihan mental
Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2017 menyatakan bahwa puasa bisa menjadi aktivitas yang meningkatkan suasana hati, dibuktikan dengan peningkatan kadar serotonin dan dopamin dalam darah, bersama dengan faktor lain yang membantu pertumbuhan dan perkembangan sel otak baru.
Waktu makan yang begitu terbatas, apakah kita dapat memenuhi kebutuhan kita dengan benar?
Umat Islam hanya makan 2 kali sehari selama Ramadhan, yang tentunya sangat berkurang dibandingkan dengan waktu makan pada umumnya. Selagi menahan diri dari makan dan minum, aktivitas fisik sepanjang hari dilakukan seperti biasa. Oleh karena itu, sangat penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama sahur dengan benar untuk menjalani hari. Berikut beberapa kebutuhan nutrisi untuk meningkatkan performa puasa selama Ramadhan:
Protein
Mengonsumsi makanan kaya protein saat sahur membuat kita merasa lebih kenyang dan tidak terlalu lapar. Ini juga merupakan nutrisi utama yang dibutuhkan tubuh untuk perkembangan dan perbaikan sel. Beberapa makanan kaya akan protein untuk dikonsumsi selama Ramadhan ini antara lain telur, kacang-kacangan, ikan, dan ayam.
Karbohidrat
Seperti protein, karbohidrat dapat mengurangi rasa lapar. Mereka juga merupakan sumber energi utama, karena terdapat banyak kandungan gula kompleks! Terkadang, orang melakukan kesalahan dengan hanya mengonsumsi gula sederhana seperti yang dapat ditemukan di roti dan sereal. Namun, makanan dengan karbohidrat dapat berkontribusi lebih banyak untuk kinerja puasa mereka, termasuk nasi, oatmeal, dan roti gandum.
Serat
Makanan kaya serat selalu menjadi kunci untuk merasa kenyang, bahkan saat berpuasa. Biasanya, buah dan sayuran tidak hanya kaya akan serat, tapi juga vitamin dan mineral! Selain itu, mereka juga memiliki kandungan air yang tinggi, membuat kita tetap terhidrasi sepanjang puasa. Buah dan sayuran yang dapat dikonsumsi antara lain semangka, stroberi, mentimun, dan selada.
Berbuka puasa yang sehat
Setelah lebih dari 12 jam berpuasa, tubuh kita pasti akan berada dalam keadaan lapar dan membutuhkan asupan makanan segera. Tentunya, kita ingin melepas dahaga dan lapar itu dengan makan/minum sepuasnya setelah matahari terbenam! Namun, ada beberapa hal penting yang perlu diingat untuk berbuka puasa yang sehat.
Pertama, sangat disarankan untuk menghidrasi. Minumlah segelas air untuk berbuka puasa, lalu mulailah dengan makanan seperti kurma atau sesuatu yang hangat seperti semangkuk sup. Jangan terburu-buru untuk makan makanan pembuka sebelum beralih ke hidangan utama.
Kedua, dianjurkan untuk menghindari makanan utama dan makanan penutup yang terlalu berat. Makanan utama yang berat dan digoreng dapat diubah menjadi makanan yang direbus atau dipanggang. Dibandingkan makanan penutup yang berat seperti cheesecake atau donat, ada baiknya mencoba makanan penutup rumahan yang sehat.
Terakhir, hal penting yang perlu diingat adalah jangan pernah terburu-buru atau makan berlebihan saat berbuka puasa, karena akan menyebabkan gangguan pencernaan dan masalah lambung. Kita tidak ingin berurusan dengan itu setiap berbuka!
Kami berharap semua pembaca Muslim kami mendapatkan Ramadhan yang sejahtera dan diberkati. Mari kita semua mengumpulkan berkah dan merayakan bulan suci ini bersama-sama. Ramadhan Mubarok!
Leave a Comment