Nalagenetics telah bekerja sama dengan Universitas Atma Jaya dalam bidang tes genetika untuk farmakogenomik dan COVID-19.
Kami percaya bahwa kerjasama ini akan menjadi salah satu langkah pertama menuju era precision medicine di Indonesia. Farmakogenomik dapat membantu individu untuk membuat keputusan terkait kesehatan yang lebih baik, dan itu merupakan apa yang kami harapkan untuk masa depan pelayanan kesehatan di Indonesia.
Farmakogenomik (PGx) merupakan sebuah bidang ilmu pengetahuan yang menelusuri bagaimana susunan genetik seseorang dapat mempengaruhi respon individu tersebut terhadap pengobatan. Farmakogenomik dapat membantu klinisi memprediksi respon obat pasien berdasarkan varian gen. Tes seperti ini dapat membantu mengurangi risiko kesalahan peresepan obat, sehingga membantu pasien menghemat biaya dan waktu pengobatan untuk proses “trial-and-error”.
Nalagenetics, sebuah perusahaan teknologi medis yang berfokus pada precision medicine dan Universitas Katolik Atma Jaya, sebuah universitas dengan fakultas ilmu kedokteran dan kesehatan terdepan di Indonesia telah melakukan kerjasama riset untuk memvalidasi panel diagnostik farmakogenomik yang melibatkan lima farmakogen paling umum dan dapat mendapatkan efek genetik dari berbagai obat yang berhubungan dengan kardiovascular, psikiatri, dan penyakit kronis lainnya. Kami berharap ini akan menjadi langkah pertama untuk mengerti lebih dalam tentang pengaruh dari variasi genetik terhadap keamanan dan efikasi pengobatan pada populasi orang Indonesia.
Berdasarkan data di Singapura, sekitar 8% kasus penerimaan pasien di rumah sakit disebabkan oleh efek samping obat (adverse drug reactions/ADR). Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa sekitar 50% dari resep obat menunjukkan hasil yang positif, sementara sisanya dapat menghasilkan efek samping yang tidak diinginkan. Beberapa efek samping obat memiliki hubungan dengan varian genetik tertentu, sehingga sebenarnya kejadian tersebut dapat dicegah.
Tes farmakogenomik mencari biomarka tertentu (varian genetik) di dalam tubuh yang terkait dengan respon obat. Mengetahui profil genetik pasien dapat memberikan klinisi informasi lebih mendalam tentang obat-obat mana yang dapat menyebabkan efek samping dan yang dapat bersifat kurang efektif untuk pasien terkait. Ini akan menghasilkan proses peresepan yang lebih baik dan akurat, disesuaikan untuk setiap individu. Kerjasama ini membuka jalan untuk kami mengimplementasikan farmakogenomik di Indonesia, untuk mendukung adopsi farmakogenomik dalam praktek klinis.
Selain memulai kerjasama riset untuk farmakogenomik, Nalagenetics dan Atma Jaya juga melakukan kolaborasi riset sebagai respon terhadap pandemi COVID-19 saat ini. Tujuan dari kolaborasi riset tersebut adalah untuk mengoptimasi proses dari metode deteksi genom SARS-CoV-2 untuk keperluan diagnostik. Kami berharap dengan memulai seluruh kerjasama ini, kita dapat memajukan pengetahuan dan aplikasi dari ilmu genetika dalam dunia kesehatan.
“Kami sangat senang untuk melakukan kerjasama dengan Universitas Atma Jaya, salah satu universitas di Indonesia dengan fakultas ilmu kedokteran dan kesehatan terdepan, untuk berbagi ilmu dan kemampuan dalam bidang farmakogenomik. Kerjasama ini memiliki potensi untuk membangun pemikiran masa depan yang dibutuhkan Indonesia dalam bidang personalized medicine.” – Levana Sani, BSc, MBA, CEO dan Co-Founder Nalagenetics
“Merupakan suatu kesenangan tersendiri untuk bisa berkolaborasi dengan alma mater. Saya sangat bersyukur untuk dukungan yang diberikan oleh Universitas Atma Jaya dan saya menantikan untuk menyalurkan dampak dari personalized medicine di Indonesia bersama!” – Astrid Irwanto, Ph.D, COO dan Co-Founder Nalagenetics
Untuk belajar lebih lanjut tentang jasa Nalagenetics, bisa hubungi levana@nalagenetics.com atau Whatsapp kami di +62 811-9941-440.
Baca lebih lanjut: https://www.kompas.com/sains/read/2020/08/07/160000323/unika-atma-jaya-jakarta-resmikan-laboratorium-covid-19-aman-lingkungan?page=all