Pelajari lebih lanjut bagaimana DNA Anda mempengarui respon Anda terhadap obat.
Coba-coba preskripsi adalah metode yang umumnya diterapkan di Asia - Anda datang ke dokter Anda dan di preskripsikan obat, lalu Anda diminta untuk kembali lagi untuk follow up di minggu berikutnya. Kalau obatnya bekerja baik untuk Anda, syukurlah! Tapi bila tidak, Anda bisa saja membuang waktu untuk obat yang kurang cocok untuk Anda atau lebih parah lagi, Anda malah mengalami efek samping obat yang tidak diinginkan setidaknya sampai kunjungan berikutnya ke dokter. Hal ini akan diikuti oleh mencoba-coba obat lain sampai Anda menemukan obat yang paling cocok. Faktanya, penelitian menyatakan bahwa 48% dari preskripsi merupakan preskripsi yang salah dan sebetulnya 64.7% dari efek samping obat yang tidak diinginkan itu dapat dicegah. Ini menunjukkan bahwa tidak semua pengobatan cocok untuk semua orang.
Apakah obat yang Anda minum tepat untuk Anda? Genetik Anda mempengaruhi respon Anda terhadap obat
DNA Anda merupakan blueprint dari semua komponen di tubuh Anda, termasuk menentukan bagaimana tubuh Anda memetabolisme obat yang Anda minum. Maka, efek terhadap obat dapat berbeda-beda bagi setiap orang. Kalau obatnya bekerja dengan baik, maka berarti obat tersebut cocok untuk Anda. Akan tetapi, bila obat tidak bekerja, atau lebih buruk lagi malah menyebabkan efek samping obat yang tidak diinginkan, efeknya dapat memperburuk keadaan. Sebuah penelitian di Singapura menunjukkan bahwa efek samping obat yang tidak diinginkan merupakan 8% dari admisi rumah sakit per 1000 pasien. Efek samping obat yang tidak diinginkan juga berada di peringkat keempat sebagai penyebab utama kematian di Amerika Serikat. Efek samping obat yang tidak diinginkan ini dapat dicegah dengan preskripsi yang lebih akurat melalui pengobatan presisi bernama tes farmakogenomik.
Tes genetik yang dapat membantu Anda mengetahui obat yang paling cocok
Farmakogenomik merupakan cabang studi yang mempelajari bagaimana susunan genetik seseorang mempengaruhi respon obat. Tubuh kita merespon obat secara berbeda pada obat tertentu. Sehingga, mengetahui secara tepat respon obat di tubuh kita dapat meningkatkan presisi dalam meresepkan obat. Farmakogenomik membantu kita membuat prediksi respon obat pada setiap orang berdasarkan variasi genetik. Tes farmakogenomik dapat membantu Anda menurunkan risiko kesalahan preskripsi obat, sehingga membantu efisiensi dari uang dan waktu Anda.
Referensi:
Leave a Comment